Petani Dan Rubah Nakal
K
|
etika petani datang ke ladang
gandum, ia kaget karena gandum yang hampir dipanen sudah rebah terinjak-injak.
“Pasti ini perbuatan si Rubah nakal. Awas, ya. Dia akan
kutangkap dan kuhukum berat.” Petani yang pemarah itu sangat murka. Ia terus
menunggu kemunculan si Rubah.
Akhirnya Si Rubah pun datang. Si petani langsung meloncat
dan menangkap rubah itu, lalu membawanya pulang ke rumah.
“Hukuman apa yang harus kuberikan padanya, ya? Hmm..,
begini saja..”
Lalu ia mengikatkan gulungan kertas yang sudah ia beri
minyak pada ekor Si Rubah dan membakarnya. Petani itu ingin membunuhnya dengan
cara membakarnya. Wajah Si Rubah menjadi pucat pasi.
Betapapun ia memohon, petani itu tak mau memaafkan.
Diseretnya Si Rubah ke luar dan langsung dibakarnya gulungan kapas yang telah
diikatkan di ekornya.
“Aduh!! Panas, panas..!!” Si Rubah berteriak-teriak
kesakitan. Ia berusaha memutar-mutar ekornya, tapi justru bertambah besar. Ia
berlari ke sana-kemari dan akhirnya masuk ke ladang gandum milik si petani.
WUSSSHH..!!! Api itu membakar daun-daun gandum dan dalam sekejap, ‘Ladang
Gandum’ menjadi ‘Ladang Api’!
Petani yang mengikuti Si Rubah terkejut sekali dan berusaha
memadamkan api, tetapi… terlambat sudaaahh.., terlambaaaatt sudaaaahhhh… Ladang
gandum terbakar semua. Sedangkan Si Rubah meloncat ke sungai, dan nyawanya
tertolong :D. Melihat ladang yang sudah menjadi abu, si petani hanya bisa
menangis sedih….
*****
Betapapun kecewanya, jangan melakukan hal-hal apapun dengan
amarah. Karena kemarahan seringkali dapat menimbulan kerugian yang lebih
besar.. J
(Sumber : Story of the World ’10 Aesop’s Fables)
No comments:
Post a Comment