Hai!!
The one and only "A". |
Kurang lebih, sudah 7 tahun saya tidak menulis di blog ini wkwkwk. Sudah tidak jaman juga sih sepertinya main blog-blog an seperti ini yah? xD Hmm... Tapi lagi pengen nulis. Sekalian mengasah kembali kemampuan menulis saya hahaha. Sudah lama ga baca buku jadi berkurang nihh kemampuan jurnalistiknya, perbendaharaan katanya juga sangat terbatas wkwk.
Well, balik ke topik! Kali ini aku tiba-tiba pengen nulis "Dear A". Wkkwk. Siapa tuh A?! Apa tuh A?!
He is, the only one, my only lovely husband. Love of my life. Seseorang yang telah digariskan oleh Tuhan untuk menjadi teman hidup saya, mulai Mei tahun ini, hingga akhir hayat.
Pagi itu, dengan gaun putih yang kukenakan, serta jas putih bersih yang membalut dirimu, di depan pastor, dan altar suci, kita berdua mengucapkan janji suci itu.
Sebentar, sepertinya aku mengingat isinya *ini aku gak nyontek teks loh hahah!
Ehem, kurang lebih gini:
"Saya, Sesilia, memilih engkau, "A" menjadi suami saya. Saya berjanji untuk setia dan mengabdikan diri kepadamu. Di dalam untung dan malang, di waktu sehat dan sakit. Saya berjanji, untuk mencintai engkau di sepanjang hidup saya. Dan saya berjanji, untuk menjadi orang tua yang baik bagi anak-anak yang dipercayakan Tuhan bagi saya. Demikianlah janji saya di hadapan Allah, dan Injil suci ini."
Anjay, hafal kann?? Wkwkwk, sepertinya masih ada yang salah-salah, tapi kurang lebih intinya gituu :3
Coba kita break dance, eh, breakdown masing-masing janji ajaib ini yah..
Memilih engkau.
Dengan seluruh kesadaran dan perasaan yang kita miliki, kita telah saling memilih. Memilih untuk saling menemani satu sama lain dalam kondisi apapun. Memilih untuk saling menerima kelebihan dan kekurangan masing-masing. Memilih untuk saling terikat hingga akhir hayat.
Berjanji untuk setia dan mengabdikan diri kepadamu
Dalam untung dan malang, di waktu sehat dan wakit. Tak peduli apapun kondisi kita, kita akan selalu saling setia dan menemani, apapun yang terjadi.
Mencintai sepanjang hidup
Seperti yang tertulis dalam kitab suci, "yang telah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan manusia" dalam injil Matius 19:6 dan Markus 10:9.
Menjadi orang tua yang baik
Sadar bahwa salah satu tujuan menikah adalah untuk memiliki keturunan. Dan dengan tulus iklas, berjanji untuk dapat membesarkan anak-anak yang dianugerahkan Tuhan kepada kita, dengan totalitas dan penuh pengabdian :)
Berjanji demi Tuhan dan injil suci.
Menyadari bahwa janji kita bukan hal main-main, sekedar komitmen berpacaran. Janji kita suci, dan terikat. Aku membayangkan nama kita sudah tertulis di suatu buku milik malaikat suci, bahwa kita adalah sepasang dan tak terpisahkan semenjak saat itu, hingga akhir hidup kita :)
***
Well, kisah kita sebenernya udah dimulai cukup lama yah. Sudah hampir 10 tahun yang lalu kita berkenalan. Saat remaja di suatu daerah dengan aroma kopinya yang harum, kisah itu dimulai.
"Cie, anak musik ternyata"
Wkekek. Satu pesan singkat yang akhirnya berlanjut seperti aliran air, dan bermuara ke janji suci pernikahan.
Entah kenapa "musik" selalu menghiasi kehidupanku :3
Dari mendapatkan teman, hingga mendapatkan jodoh, banyak yang bermula dari musik. Mentang mentang namanya Sesil yah, dan Santa Cecilia adalah pelindung musisi dan koor gereja mwehehehehe :3
Cukup panjang cerita kita mulai dari tahun itu. Berkenalan, LDR, berpisah, hingga bertemu kembali secara tidak sengaja.
Aku masih sering terheran-heran bagaimana kita bisa bertemu di taman doa itu setelah berpisah wkwk.
4 tahun tanpa berkomunikasi. Dan dari sekian milyar (lebih) waktu dan tempat yang ada di bumi ini, kita bertemu di situ, Goa Maria Puhsarang, Kediri. Di hari, jam, dan lokasi yang sama (padahal di Goa Maria Puhsarang nya sendiri kan luas yak wkwkwk). Jadi katanya orang-orang yang kalo jodoh gak ke mana itu beneran guys :o
Kita bertemu di bulan Desember, bulan yang menyenangkan disela liburan Natal. Diawali dengan canggung, (dan mungkin kebingungan kok bisa kita bertemu wkwkw). Dan akhirnya, benang yang sempat putus itu pun terikat lagi :)
***
Hari ini, aku sudah menjadi istrimu.
Beberapa bulan ini, jujur aku masih agak jetlag wkwk. Manusia random, mandiri tapi ceroboh, dan kekanak-kanakan ini akhirnya menikah. Maafkan yah kalau masih belum sempurna menjadi istri. Tapi seiring berjalannya waktu, khususnya, setelah Porta Sancta yang kita lakukan bersama, sepertinya hatiku mulai menemukan jalannya.
Bersyukur bahwa waktu itu kita bertemu.
Bersyukur bahwa kamu yang digariskan untukku.
Bersyukur bahwa kamu yang menjadi teman seumur hidupku.
Maafin yaa kalau aku masih suka kekanak-kanakan.
Susah banget jadi orang dewasa huffffttt 😂
Maafin kalau sering memanggilmu dengan nama panggilan yang aneh-aneh wkwkwk.
Tapi sungguh,
Itu adalah bentuk perhatianku. Ungkapan tidak langsung bahwa se-spesial itu kamu buatku.
Maka mulai hari ini, akan kuusahakan jadi yang terbaik untukmu ya. :)
Hanya untuk kamu.
Dan semoga keluarga kecil kita selalu bahagia.
I love you to the moon and back!
sambil nungguin A junior nihh kapan ya si adek datang? wkwk.
Semoga segera, dan di waktu yang tepat.
**
Udahan ahh.
Maafin udah jarang nulis puisi lagi buat kamu hahahahaa.
Nanti aku buatkan lagi ya, tapi jangan terlalu diharapkan, soalnya nanti ga surprise dong?!!! Mwehehehehe.
Sekian dehh.
C uuuuu!!!!! <3
No comments:
Post a Comment